Akupedia.id, TENGGARONG– Program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) di Kutai Kartanegara (Kukar) yang menerapkan sudah mencapai 70 persen. Kegiatan tersebut diimplementasikan pihak sekolah untuk diajarkan kepada siswa-siswinya.
Subkor Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Kusran menyebut dari 154 SMP negeri maupun swasta di Kukar, 91 di antaranya sudah menerapkan GEMA sebagai tambahan pembelajaran.
Dirinya mengaku, bahwa Pemkab Kukar melalui Disdikbud Kukar telah gencar menjalankan Program GEMA sejak 2021 lalu.
“Sejumlah sekolah di Kukar sudah lama menerapkan GEMA, khususnya sekolah yang berbasis Madrasah,” kata Kusran.
Program GEMA merupakan salah satu dari program dedikasi Bupati Kukar Edi Damansyah-Wabup H Rendi Solihin yang tertuang ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Ia menjelaskan, bahwa program ini bertujuan memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam proses pembangunan manusia yang unggul, produktif, modern dan tidak meninggalkan nilai-nilai ketuhanan.
Adapun strategi merealisasikan program ini dengan memperkuat lembaga-lembaga keagamaan, penyediaan pusat kegiatan keagamaan yang representatif dan mewajibkan sekolah untuk memasukan tambahan pelajaran mengaji bagi siswa SD, SMP, serta rehabilitasi rumah ibadah.
Saat ini banyak sekolah di Kukar telah menerapkan GEMA dalam pembelajaran setiap harinya. Sehingga, Pemkab Kukar bakal fokus meratakan GEMA di seluruh sekolah yang belum menerapkan program ini.
Pihaknya terus berupaya maksimal agar seluruh sekolah, khususnya SMP di Kukar dapat menerapkan GEMA dengan berbagai terobosan.
“Ke depan mungkin bagi SMP yang sudah menerapkan GIMA akan kita berikan bantuan Al-Qur’an, atau membangun masjid maupun musala,” terangnya kepada wartawan Selasa (2/4/2024) kemarin.
Hal tersebut dilakukan untuk memotivasi pihak sekolah yang belum menerapkan GEMA. Sebab, GEMA sangat penting untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia, unggul dan berbudaya.
Kepala SMP Negeri 3 Tenggarong, Sariyani menyebut sekolahnya sudah menerapkan GEMA sebagai tambahan pelajaran. “Gema dilakukan setiap Jumat usai pelaksanaan salat Duha sejak 2020 lalu,” ucapnya.
Menurutnya, dengan menerapkan GEMA di sekolah dapat membentuk karakteristik siswa agar siswa memiliki akhlak yang baik.
“Kami sangat mendukung program GEMA, bahkan di SMP 3 juga melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya seperti tilawati,” pungkasnya.